Rabu, 11 Mei 2011

Laporan Tahunan 2011

            PENDAHULUAN


 


 

A.    Latar Belakang

Sektor kesehatan berperan penting dalam membangun manusia sebagai sumber daya pembangunan. Derajat kesehatan yang tinggi akan meningkatkan produktifitas dan mempertajam daya saing bangsa dalam dunia di era globalisasi. Di samping itu telah ditetapkan Visi Departemen Kesehatan : "INDONESIA SEHAT 2010" dengan misi sebagai berikut :

  1. Penggerak pembangunan Nasional berwawasan kesehatan
  2. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.
  3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
  4. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat


 

Visi dan misi tersebut hanya dapat terwujud jika didukung oleh sistem penyelenggaraan pemerintahan yang berprinsip pada pemerintahan yang baik (Good Governance). Antara lain diwujudkan dalam penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrument pertanggungjawaban , perencanaan merupakan langkah awal untuk mengukur kinerja instansi pemerintah.perencanaan instansi pemerintah merupakan integrasi antara kualitas sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan global serta berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.

Sistem informasi kesehatan sebagi bagian integral dalam sistempembangunan kesehatan, sangat dituntut kemantapannya dalam menyajikan data dan informasi yang berkualitas untuk penyusunan rencana kegiatan dan memberikan analisis dalam penganggaran kesehatan. Pada akhirnya ketersediaan data dan informasi yang akurat sebagai dasar pengambilan keputusan (evidence based decision making) benar-benar sangat diperlukan saat ini.

  1. Tujuan

Adapun tujuan Pembuatan Laporan Tahunan adalah :

  1. Umum

    Terukurnya kinerja Puskesmas Kait-Kait selama tahun 2010 termasuk masalah dan hambatan yang ditemui yang nantinya dijadikan pedoman untuk meningkatkan kinerja Puskesmas Kait-Kait tahun yang akan datang.

  2. Khusus

    1).    Adanya hasil penilaian pencapaian Kinerja Puskesmas Kait-Kait yang dilakukan sesuai dengan standar operasional selama setahun secara rinci.

    2).    Adanya hasil penilaian kemampuan manajemen Puskesmas selama setahun.

    3).    Teridentifikasinya masalah dan hambatan yang ditemui selama menyelenggarakan Puskesmas, baik disebabkan oleh sumber daya manuasia maupun oleh lingkungan yang tidak mendukung.

    4).    Termanfaatkannya sebagai masukan untuk penyusunan rencana tahunan Puskesmas.


     

C.    Sistematika Penulisan

Dalam mencapai tujuan yang dimaksud, profil ini disusun dengan sistematika
sebagai berikut :

Bab     I    Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang dan tujuan penulisan laporan tahunan Puskesmas Kait-Kait ini serta sistematika penulisannya.


 

Bab     II    Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait, berupa uraian letak geografi, administratif dan informasi umum lainnya. Selain itu juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat dan faktor-faktor lain seperti demorafi, pendidikan, ekonomi , sosial budaya dll.


 


 

Bab     III    Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang hasil cakupan program pokok selama tahun 2010 Puskesmas Kait-Kait yang mencakup tentang angka kematian, umur harapan hidup, angka kesakitan dan keadaan status gizi.


 

    Bab     IV     Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pencapaian dan keberhasian upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2010, meliputi pelayanan kesehatan dasar, upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, serta upaya kesehatan lainnya.


 

Bab     V    Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan kesehatan Puskesmas Kait-Kait sampai tahun 2010. Yaitu berupa gambaran tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan

Bab     VI    Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran

Lampiran –Lampiran


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

            KEADAAN UMUM WILAYAH

KERJA PUSKESMAS KAIT-KAIT


 


 

  1. Geografi


     

    Kecamatan Bati-Bati adalah bagian dari wilayah Kabupaten Tanah Laut, terletak pada

    114 ' 30' 20" – 115' 23' 31" Bujur Timur

    3' 30' 33" – 4' 11' 38" Lintang Selatan.

    Tinggi dari permukaan laut sebagian besar 25 meter dan luas wilayah 234,75 Km2. Puskesmas Kait-Kait adalah salah satu puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan Bati-Bati, beralamat di Jalam Mawar Desa Kait-Kait Baru Kecamatan Bati-Bati. Meliputi 3 (tiga) desa dari 14 (empat Belas) desa yang ada di Kecamatan Bati-Bati. Luas wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait menurut desa adalah sebagai berikut :

    Kait-Kait        : 15,76 Km2

    Kait-Kait Baru    : 9,24 Km2

    Bentok Darat    : 40,00 Km2

    Dengan batas – batas :

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Banjarbaru
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Banjar
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan tambang Ulang (Desa Martadah)
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bentok Kampung

Jarak tempuh dari desa terjauh ± 1 jam 30 menit dengan menggunakan kendaraan roda 2 sedangkan jarak tempuh dari Puskesmas ke Kabupaten atau ke Fasilitas rujukan ± 1 jam dengan menggunakan kendaraan roda 4.


 

  1. Demografi

    Wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait meliputi 3 (tiga) desa dari 14 (empat Belas) desa yang ada di Kecamatan Bati-Bati, 11 (sebelas) desa merupakan wilayah kerja Puskesmas Bati-Bati. Jarak tempuh masing-masing desa dari puskesmas adalah sebagai berikut :

    1. Desa Kait-Kait Baru    = ± 0 Km
    2. Desa Kait-Kait        = ± 2 Km
    3. Desa Bentok Darat     = ± 5 Km

    Dari ketiga desa tersebut tentunya mempunyai perbedaan mengenai distribusi penduduk,, tradisi, luas daerah, keadaan geografis dan keadaan infrastuktur lainnya yang merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan sasaran dan target dalam pelaksanaan kegiatan suatu program. Desa Kait-Kait dan Desa Kait-Kait Baru dulunya adalah daerah transmigrasi yang bekerjasama dengan pabrik gula Pelihari, Desa Bentok Darat terdapat perusahaan karet besar milik PT. Bridgestone Kalimantan Plantation merupakan cabang perusahaan Bridgestone.

    Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :


     


     

    Tabel 2.1

    Jumlah penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

    Di Wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2010


     

No 

Nama Desa 

Jumlah Penduduk (jiwa) 

Jumlah 

Laki-Laki 

Perempuan 


 

1

2

3 


 

Kait-Kait

Kait-Kait Baru

Bentok Darat


 

1.861

1.846

3.815 


 

880

911

1798 


 

2.741

2.757

5.613 

 

Jumlah 

7.522

3.589

11.111


 


 

Tabel 22

Jumlah RW, RT dan Kepala Keluarga

Di Wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2010


 

No 

Nama Desa 

RW 

RT 

KK 


 

1

2

3 


 

Kait-Kait

Kait-Kait Baru

Bentok Darat


 

3

6

5 


 

13

14

16 


 

521

498

1.016 

 

Jumlah 

14

43

2.035


 


 

Tabel 2.3

Luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga, rara-rata jiwa perumah, kepadatan

Di Wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2010


 

No 

Nama Desa 

Luas wiilayah

Km2 

Jumlah penduduk 

Rata-rata jiwa/rumah

tangga 

Kepadatan penduduk

/km2 


 

1

2

3 


 

Kait-Kait

Kait-Kait Baru

Bentok Darat


 

15,76

9,24

40,00 


 

2.741

2.757

5.613 


 

4

4

4 


 

103

50

149 

 

Jumlah 

65,00

11.111

  


 


 

  1. Keadaan Ekonomi

    Mata Pencaharian Penduduk sebagaian besar adalah sebagai Petani sebanyak 70% karena memang penduduk disini sebagian besar adalah warga transmigrasi asal jawa timur, kemudian sebagian lagi bekerja di Swasta sebesar 16 %dan Wiraswasta sendiri sebanyak 3 %,dan Pegawai Negeri sebanyak 1 % dan Lain-lain sebanyak 10 %


     

  2. Agama

Agama yang terbanyak dianut adalah Islam sebanyak 94.5 % , Katolik 4.8 %, Kristen Protestan 0,6 % dan Hindu 0,1 % sedangkan Budha tidak ada.


 

  1. Pendidikan

Menurut Pendidikan Penduduk wilayah kerja Puskesmas Kait-kait masih rendah hal ini terbukti dengan banyaknya penduduk yang tidak Sekolah 7.5 %, Tidak Tamat SD (0.6 %, Tamat SD 68.7%, Tidak Tamat SLTP 0.9 % dan Tamat SLTP 11.2%. Tidak Tamat SLTA 0.9 %. Tamat SLTA 9.4 % sedang Tamat Perguruan Tinggi ada 0,8%.


 


 

  1. Keadaan Lingkungan
    1. Rumah Sehat

      Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, lantai rumah bukan dari tanah dan kepadatan hunian rumah yang sesuai.
      Jumlah rumah yang ada seluruhnya di wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait adalah sebanyak 1766 buah, jumlah yang diperiksa 300 buah atau 16,9% dan yang memenuhi syarat sebanyak 203 buah atau 67,7% dari rumah yang diperiksa.


 


 


 


 


 

  1. Tempat-Tempat Umum Dan Pengelola Makanan

Tempat Umum dan Pengelolaan makanan ( TUPM ) merupakan sarana yang dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. Yang dikategorikan sebagai TUPM meliputi hotel, restoran, pasar dan lain-lain.

TUPM sehat adalah tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu  memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai ( luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung serta memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.

Jumlah TTU yang ada seluruhnya sebanyak 37 buah dan yang diperiksa sebanyak 24 buah, yang memenuhi syarat sebanyak 24 buah atau 64,9% dari jumlah yang ada.

Jumlah TPM yang ada seluruhnya sebanyak 59 buah. Diperiksa sebanyak 41 buah dan yang memenuhi syarat sebanyak 24 buah atau 58,6 % dari jumlah yang diperiksa..


 

  1. Akses Terhadap Air Bersih

Persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih di wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait tahun 2010 adalah sebesar 1228 buah, yaitu berupa SGL semuanya.. SGL yang diperiksa sebanyak 300 buah. Dari hasil pemeriksaan tersebut yang memenuhi syarat adalah sarana SGL sebesar 114 buah dan dengan tingkat pencemaran amat tinggi sebanyak 35 buah.


 

  1. Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar


Kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah / SPAL. Rumah tangga dengan kepemilihan jaga seluruh sebanyak 1207 buah, diperiksa sebanyak 300 buah dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 203 buah atau 67,7 % dari jumlah yang diperiksa. Rumah tangga dengan kepemilikan tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 9 buah. Dan rumah tangga dengan kepemilikan pengelolaan air limbah / SPAL yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 60 buah dari jumlah rumah yang ada 1766 buah.